Sekali waktu, tengoklah
status facebook anak anda. Jelajahi
alam pikirannya. Pahami apa yang sedang terjadi padanya. Dan bersiaplah untuk
terkejut apa yang berharga bagi hidupnya, membanggakan dirinya, dan
menyenangkan hatinya dan menjadikan keinginannya justru perkara yang kita
membencinya. Mereka sangat berhasat justru terhadap apa-apa yang kita ajarkan
kepada mereka untuk menjauhi. Astaghfirullahal
‘adzim.
Sekali saat, periksalah
status facebook anak-anak anda.
Ketahuilah apa yang sedang bekecamuk dalam dirinya. Rasakan apa yang menjadi
keinginan kuatnya. Rasakan pula apa yang membuatnya terkagum-kagum. Dan
bersiap-siaplah untuk terperangah jika anak-anak itu lebih fasih mengucapkan
kalimat-kalimat tak berharga, ucapan yang tak bernilai, pembicaraan yang
mendekatkan kepada maksiat dan bahkan ada yang mendekati kekhufuran. Mereka
berbicara kepada kita dengan bahasa yang kita inginkan, tetapi mereka membuka
dirinya kepada manusia di seluruh dunia dengan perkataan-perkataan ingkar.
Mereka menyiarkan keburukan dirinya sendiri, tetapi mereka tidak menyadarinya. Astaghfirullahal ‘adzim..
Kalau suatu saat ada
kesempatan, cermatilah apa yang ditulis oleh anak kita, gambar apa yang
ditampilkan dan siapa yang dielu-elukan di facebooknya.
Sadari apa yang telah terjadi dan sedang terjadi pada diri mereka. Dan
bersiaplah untuk terkejut bahwa apa yang tampak di depan mata tak selalu sama
dengan apa yang terjadi dibelakang kita. Mereka bisa bertutur tentang kesalehan
karena berharap terhindar dari kedudukan atau bahkan kemurkaan kita. Tetapi di facebook mereka merasa merdeka
mengungkapkan apa yang menjadi kegelisahan, keinginannya, kebanggaannya yang
benar-benar terlahir dalam diri mereka.
Lalu apa yang
merisaukan dari anak-anak kita itu? Sekurangnya ada tiga hal. Pertama, cara mereka berbahasa. Ini
menggambarkan alam berpikir sekaligus kesehatan mereka. Kedua, sosok yang mereka banggakan dan mereka elu-elukan
kehadirannya maupun tingkah lakunya. Sosok yang menjadi panutan (role model). Ketiga, nilai-nilai dan keyakinan yang
mereka banggakan sehingga mereka mempengaruhi sikap dan perilaku mereka,
meskipun tak tampak di mata orangtua dan guru.
Adalah Alfred
Korzybski, ahli semantik asal Rusia yang menunjukkan bahwa cara berbahasa yang
salah berhubungan erat dengan mental yang sakit pada masyarakat. Terlebih jika
kesalahan serius dalam berbahasa itu secara intens dilakukan oleh seseorang,
utamanya lagi yang masih dalam tahap perkembangan menentukan, yakni anak atau
remaja. Dan kondisi yang mengenaskan inilah yang terjadi pada anak-anak saat
ini; dalam pergaulan dan terutama terlihat dari SMS maupun status facebook mereka.
Lev Vygotsky, seorang
psikog yang juga asal Rusia. Ia menunjukkan bahwa apapun kecerdasan yang ingin
kita bangun, kuncinya adalah bahasa. Ia juga menunjukkan betapa erat kaitan
antara bahasa dan pemikiran. Penggunaan bahasa mempengaruhi cara berpikir.
Siapa diri kita tercermin dari bagaimana kita berbahasa. Sebaliknya, cara kita
berbahasa akan berpengaruh besar terhadap diri kita.
Nah, lalu apa yang akan
kita katakan terhadap anak-anak yang berbahasa alay dan berbicara dengan
perkataan yang tidak berguna? Sungguh, tengoklah status facebook dan SMS
mereka. Dan bersiaplah terkejut dengan apa yang terjadi pada diri mereka.
Khawatirlah apa yang akan terjadi pada diri mereka di masa-masa mendatang.
Cara berbahasa
mempengaruhi apa yang berharga dan apa yang tidak. Sulit bagi seseorang untuk
mengagumi dan menjadikan seseorang yang cara berbahasanya sangat berbeda
–apalagi bertolak belakang –sedangkan sosoka yang mereka ingin tiru, mereka
banggakan dan mereka pelajari kehidupannya. Maka jangan heran jika mereka lebih
terharu-biru dengan artis-artis daripada para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in. Jangan terkejut pula jika Rasulullah
justru sosok yang sangat asing bagi mereka.
Apa pengaruhnya? Jika
rasulullah SAW yang menjadi sosok panutan (role model) yang mereka banggakan,
maka mereka akan berusahan untuk mempelajari jejak-jejaknya, mengingati
kata-katanya dan mencoba melaksanakan apa yang mereka mampu dalam hidupnya.
Mereka juga bangga terhadap orang yang meniru sosok panutannya. Itu juga
berarti, jika sosok panutannya adalah artis-artis, maka atribut, kata-kata dan
segala hal yang berkait dengan mereka akan merka buru dengan penuh kebanggaan.
Mereka juga berusaha mengidentifikasikan diri dengan sosok panutannya.
0 komentar:
Posting Komentar