Tidak Ada Valentine Day dalam Islam ~ Open Your Mind!!
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. AR RUUM:21)

Tidak Ada Valentine Day dalam Islam


Apa kabar sobat-sobat. Mungkin sekarang banyak diantara kalian yang hatinya lagi blomming khususnya muda-mudi. Kenapa demikian??? Beberapa hari lagi Valentine day (V-day) akan hadir di kota-kota Anda (hee....seperti artis), pasti banyak diantara kalian yang lagi mempersiapkan diri untuk menyambut hari kasih sayang itu (katanya sih). Tapi apakah kalian tahu V-day itu??? sebelum kalian ikut merayakan hari tersebut, Sobat-sobat harus mengetahui asal-muasal V-day itu. Jangan hanya ikut-ikutan jika belum mengetahui atau sekedar ikut-ikutan, nanti menyesal loh... Di bawah ini beberapa penjelasan tentang V-day;

Asal-muasal Valentine Day

Selama ini, orang mengenal Valentine sebagai suatu budaya yang lahir dari Roma dan secara perlahan-lahan menjadi budaya milik dunia, tak terkecuali Indonesia. Awalnya pada 15 Februari sekitar abad ke-4 SM diadakan festival bangsa Roma yang disebut Lupercalis untuk memuja Dewa Lupercus, dewa pelindung tanaman obat dan hasil bumi. Pada malam sebelum festival, para pemuda Roma akan mencari pasangan mereka selama festival hingga pesta Lupercalia berikutnya. Mereka saling bertukar hadiah. Para wanita akan menerima sarung tangan harum atau perhiasan mahal. Tidak jarang mereka berhubungan asmara hingga satu tahun, jatuh cinta dan akhirnya menikah. Setelah berlangsung selama 800 tahun, gereja di Roma menentang perayaan tersebut, dan belakangan uskup dari Interamna yang bernama Valentine memulai kembali kebiasaan tersebut dengan cara yang berbeda.


Latar belakangi lahirnya V-day itu?

Valentine's day atau disingkat V-day yang jatuh pada tiap tanggal 14 februari setiap tahunnya, jelas berasal dari ritual paganisme, ritual satanis, yg penuh dengan kemaksiatan. Ritual kuno ini di zaman Romawi dikenal sebagai Lupercalia Festival, dimana para pemuda pemudi diperbolehkan melakukan kemaksiatan secara bebas dimanapun mereka mau.


Dapat disimpulakan bahwa Valentine Day adalah budaya barat yang dimana pemuda dan pemudi dibebaskan untuk melakukan kemaksiatan pada perayaan itu. Budaya ini masuk ke negeri kita untuk mempropogandakan pemuda-pemudi bangsa ini agar mereka mengikuti budaya mereka, sebagaiman pernah dikatakan oleh salah seorang tokoh yahudi, "Misi Utama Kita bukanlah menjadikan kaum Muslimin beralih agama menjadi kristen atau yahudi, tapi cukuplah dengan menjauhkan mereka dari Islam....

Kita jadikan mereka sebagai generasi muda Islam yang jauh dari Islam, malas bekerja keras, suka berfoya-foya, senang dengan segala kemaksiatan, memburu kenikmatan hidup, dan orientasi hidupnya semata utk memuaskan hawa nafsunya.." (Pidato samuel Zwemmer, tokoh Yahudi, dlm Konfrensi Missi di Yerusalem, 1935)

Berarti perayaan ini (V-day) adalah salah satu perayaan yang menjadi misi orang-orang barat dalam marusak akhlak kaum muslim terutama pemuda dan pemudinya. Dalam perayaan V-day, terdapat berbagai kemaksitan di dalamnya. Maka bagi kaum muslimin haram hukumnya dalam mengucapkan selamat V-day apalagi ikut merayakannya. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh KH. Drs. Hafidz Ustman bahwa beberapa tahun terakhir ini banyak remaja yang ikut merayakan hari valentin tanpa mengetahui kisah dibalik perayaan hari valentine tersebut. Hari valentin haram dirayakan oleh umat Muslim. Karena hari valentin (valentine day) merupakan budaya non muslim sehingga secara agama umat Muslim dilarang merayakan hari valentine, selain itu hari valentine juga tidak sesuai dengan budaya kita. Demikian ungkap KH. Drs. Hafidz Utsman, ketua MUI Jawa Barat, setahun yang lalu di Bandung.


Fatwa haram hari valentin oleh MUI

MUI Bangka juga mengeluarkan fatwa haram untuk hari valentine atau hari kasih sayang yang jatuh pada tanggal 14 Februari 2010. Yubahar Hasan, ketua MUI Bangka mengatakan perayaan hari valentine tidak sesuai dengan Al Quran dan Hadist. Ia juga menambahkan, perayaan hari valentin biasanya digunakan oleh muda mudi untuk hura-hura dan melakukan tindakan negatif.
Rasulullah Saw pernah bersabda, “Kalian akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kalian ikut memasukinya.” Para sahabat lantas bertanya, “Siapa ‘mereka’ yang baginda maksudkan itu, ya Rosululloh?” Beliau menjawab, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani”. (HR. Bukhari & Musllim).

Tapi disayangkan banyak pemuda-pemudi di Negeri kita ini yang beragama Islam banyak yang ikut serta dalam merayakan hari perayaan tersebut. Sebuah pertanyaan, apakah misi yahudi telah berhasil menjauhkan kaum muslim khususnya para pemuda-pemudinya jauh dari agama Islam, sebagaimana yang dikatakan oleh Tokoh yahudi di atas???, jawabannya ada pada tanggal 14 Februari nanti.
Sebagai penutup, saya mengutip sebuah hadist dari Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Maka sudah jelas sekali bahwa tidak ada Valentine Day dalam Islam 

4 komentar:

Unknown mengatakan...

ya betul tidak ada dalam islam merayakan hari valentine sungguh ironis 'hari ini valentine besoknya hari kelahitan nabi besar Muhammad S.A.W' dan anak2 muda hanya sibuk mempersiapkan dan menunggu hari valentine ini dan besoknya mereka melupakan Maulid nabi

Unknown mengatakan...

V-Day ??
apaan sihh ? saya ga' tahu tUh dan ga' mau tahu...

kamu benar sobat ku,, bhwa kita tidak boleh ikut serta dlm perayaan2 seperti itu... kerna itu bukanlah budaya kita dan tidak seharusnya kita mengikuti hal yg seperti itu...

Zaenal Arifin mengatakan...

Sungguh benar yang dikatakan Rasulullah bahwa akan ada umat Islam ini yang menghalalkan musik, dan hal ini telah terjadi disini, di blog ini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersbada:

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ ، وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَهُمْ ، يَأْتِيهِمْ – يَعْنِى الْفَقِيرَ – لِحَاجَةٍ فَيَقُولُوا ارْجِعْ إِلَيْنَا غَدًا . فَيُبَيِّتُهُمُ اللَّهُ وَيَضَعُ الْعَلَمَ ، وَيَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً وَخَنَازِيرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik. Dan beberapa kelompok orang akan singgah di lereng gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang fakir mendatangi mereka untuk suatu keperluan, lalu mereka berkata, ‘Kembalilah kepada kami esok hari.’ Kemudian Allah mendatangkan siksaan kepada mereka dan menimpakan gunung kepada mereka serta Allah mengubah sebagian mereka menjadi kera dan babi hingga hari kiamat.”

Jika dikatakan menghalalkan musik, berarti musik itu haram.

Saudaraku yang se iman marilah kita kembali ke Agama Islam yangt benar, dengan meninggalkanmusik, karena sungguh Allah melaluli lisan nabinNya telah menharamkan musik.

irfan mengatakan...

syukron atas masukannya akhir, ya watawasau bil haq watawasau bis sobr... smoga kita ana mendaptkan kebaikan dan antum mendapatkan kebaikan pula... di zaman ini, sangat jarang orang yg menasehati saudaranya... jazakallahu khair

Posting Komentar